Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Memulai Bisnis saat Masih Jadi Karyawan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Etiskah memulai bisnis sambil tetap bekerja sebagai karyawan? Jika tidak hati-hati, Anda bisa berakhir dengan dilema etika yang membahayakan reputasi profesional dan membuat marah atasan.

Menurut Business News Daily, bersikap terbuka dengan atasan tentang ambisi kewirausahaan bisa menjadi pedang bermata dua. Namun, jika sadar akan masalah potensial yang dapat muncul dan mengingat empat tips berikut, Anda dapat bergerak tanpa melanggar norma etika apa pun.

Baca dengan seksama isi kontrak kerja
Dalam beberapa kasus, pengusaha memiliki klausul dalam kontrak yang memungkinkan mereka untuk mengklaim kepemilikan atas setiap penemuan atau inovasi yang Anda buat selama bekerja di perusahaan. Perusahaan lain mungkin memiliki klausa nonbersaing yang tidak hanya mencakup prospek jika Anda pergi untuk bergabung dengan pesaing tetapi juga dapat memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan terhadap bisnis apa pun yang Anda buat yang mereka anggap sebagai ancaman langsung.

"Jika di dalam kontrak kerja terdapat noncompete clauses, assignment of convenience clauses, atau nondisclosure agreements [NDA], maka Anda harus mendiskusikan rencana bisnis baru dengan pengacara yang memiliki reputasi baik," kata Melissa Cadwallader dari ZenBusiness.

Perjanjian yang sudah ada sebelumnya dengan atasan dapat menyebabkan masalah hukum untuk bisnis. Tinjau kontrak kerja dengan cermat untuk hak kekayaan intelektual dan klausa nonbersaing serta cari tahu apakah Anda telah menandatangani NDA.

Putuskan apakah perlu membahas rencana bisnis dengan atasan
Jika telah selesai membaca seluruh bagian dari kontrak kerja yang Anda tandatangani, ada kemungkinan perjanjian itu mewajibkan Anda untuk memberi tahu manajemen tentang aktivitas bisnis sampingan apa pun. Rencana untuk memulai bisnis baru sambil tetap bekerja dapat menyebabkan masalah dengan atasan. Apakah nantinya akan memberi tahu mereka tentang rencana atau tidak pada akhirnya terserah Anda, pertimbangkan pro dan kontra sebelum membuat keputusan ini. Bahkan, jika tidak ada klausul yang mengatakan demikian, para ahli masih memperdebatkan etika yang tepat ketika seseorang akan memulai bisnis sampingan.

Tom Scarda, CEO dan pendiri The Franchise Academy, menyebut langkah itu tidak disarankan. "Stres menjalankan bisnis sendiri kemungkinan akan mengganggu kualitas dan produksi pekerjaan rutin Anda," kata Scarda.

Di sisi lain, Samantha Moss, editor dan duta konten di Romantific mengatakan bersikap terbuka tentang usaha baru dapat membuat kehidupan profesional lebih mudah dalam jangka panjang. Jika berbicara dengan seseorang di pekerjaan harian dan memberi lampu hijau untuk bergerak maju, Ian Wright, pendiri Fleet Logging, mengatakan Anda harus benar-benar mengambil izin itu dan menjalankannya. Pastikan Anda memiliki jejak tercatat untuk mendukung tindakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pastikan tetap menjadi karyawan terbaik, selesaikan pekerjaan, dan Anda akan baik-baik saja," jelasnya.

Jangan biarkan bisnis sampingan mencuri fokus dari pekerjaan utama
Salah satu kekhawatiran terbesar dari pemilik bisnis terhadap karyawan yang memulai usaha sendiri adalah potensi kerugian. Ini adalah alasan utama mengapa klausul nonbersaing ada dalam kontrak kerja.

Jika bermaksud memulai bisnis sambil bekerja penuh waktu, jangan gunakan sumber daya milik kantor, seperti komputer dan alat tulis kantor. Bukan hanya secara teknis mencuri dari atasan tetapi juga sangat tidak etis. Salah satu hal terbesar yang tidak boleh dicuri dari atasan adalah waktu. Pencurian waktu adalah masalah utama bagi pengusaha. Jadi, jika berencana memulai bisnis sampingan ketika seharusnya bekerja, itu adalah pelanggaran kepercayaan dan alasan pemutusan hubungan kerja di banyak perusahaan.

Bekerja dari jarak jauh membuat bisnis sampingan menjadi lebih mudah dilakukan
Dengan proliferasi karyawan yang bekerja dari rumah karena Covid-19, batas antara waktu kerja dan waktu pribadi menjadi kabur. Sementara, banyak orang merasa ini adalah masalah besar, yang lain mengatakan itu adalah kesempatan untuk mulai bekerja pada bisnis sampingan.

Chane Steiner, CEO Crediful, mengatakan metode bekerja jarak jauh telah membalikkan pertanyaan tentang etika memulai bisnis ketika masih bekerja di satu perusahaan.

"Selama Anda menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan untuk pekerjaan penuh waktu, sama sekali tidak ada alasan mengapa seseorang tidak dapat memulai bisnis sampingan," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

1 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.


Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

PT Chandra Asri Petrochemical, Cilegon, Banten. TEMPO/Yosep Arkian
Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

2 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

2 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.


Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

2 hari lalu

PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) menjalin kerja sama dengan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (GAS) (ANTARA/HO)
Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.


PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

5 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

10 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

10 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.